Menjelang Piala Dunia Antarklub, Kebugaran Pemain Real Madrid Menjadi Tantangan Serius
Sejak awal musim, Real Madrid terus menjalani pertandingan tanpa henti. Kini, mereka bersiap menghadapi babak baru dalam Piala Dunia Antarklub 2025, yang dijadwalkan berlangsung di Amerika Serikat.
Sesaat setelah mendarat di Miami, skuad asuhan Xabi Alonso langsung memulai persiapan menghadapi laga fase grup. Namun, persoalan kebugaran fisik para pemain mulai mendapat sorotan tajam.
Berdasarkan data dari Mundo Deportivo, Real Madrid termasuk dalam tiga tim teratas dengan rata-rata menit bermain tertinggi sejak Agustus 2024. Dengan rincian, setiap pemain Madrid mencatatkan rata-rata 3.150 menit bermain. Angka ini menempatkan mereka tepat di bawah Manchester City dan Palmeiras.
Beban Fisik Meningkat, Waktu Istirahat Minim
Akibat jadwal yang sangat padat, para pemain hampir tidak memiliki waktu untuk memulihkan kondisi tubuh mereka. Terlebih lagi, beberapa di antaranya baru saja kembali dari agenda internasional dan langsung bergabung kembali dalam jadwal kompetisi lintas benua ini.
Real Madrid akan mengawali turnamen dengan menghadapi Al Hilal. Setelah itu, mereka akan melanjutkan perjalanan ke Charlotte dan Philadelphia untuk bertemu Pachuca serta Salzburg secara berurutan.
Valverde Jadi Pilar Utama, Alonso Lakukan Rotasi
Federico Valverde muncul sebagai pemain paling aktif dalam skuad. Selama musim ini, ia telah mencatatkan total 6.102 menit dari 66 pertandingan. Angka tersebut bahkan melebihi hampir 1.000 pemain lain di turnamen ini.
Di balik kontribusinya yang luar biasa, fisik Valverde tentu akan diuji maksimal selama kompetisi berlangsung. Oleh karena itu, Xabi Alonso berencana menurunkan sejumlah wajah baru seperti Dean Huijsen dan Trent Alexander-Arnold. Keduanya diharapkan mampu menyegarkan permainan tim sekaligus menjaga keseimbangan saat rotasi pemain dibutuhkan.
Dengan tantangan fisik yang semakin berat, Real Madrid harus cermat mengatur strategi agar bisa tampil maksimal di setiap pertandingan. Keberhasilan mereka tak hanya bergantung pada kemampuan teknis, tetapi juga pada daya tahan fisik sepanjang turnamen.