Home / Timnas Indonesia / Shayne Pattynama Terpinggirkan dari Timnas Indonesia: Apa Penyebabnya?

Shayne Pattynama Terpinggirkan dari Timnas Indonesia: Apa Penyebabnya?

Shayne Pattynama terpinggirkan

Nama Shayne Pattynama terpinggirkan dari skuad utama Timnas Indonesia dalam beberapa pertandingan terakhir. Padahal, bek kiri yang satu ini sempat menjadi tumpuan Garuda dengan pengalaman bermain di Eropa dan kualitas teknis yang mumpuni. Lalu, apa sebenarnya yang membuatnya semakin tersisih dari radar pelatih Patrick Kluivert?

Baca Berita Lainnya
Portal Berita Bola
Marselino Ferdinan dan Maarten Paes Siap Tampil Lawan Jepang, Ini Kata Pelatih

Bukan Lagi Pilihan Utama di Lini Belakang

Shayne Pattynama tidak terlihat dalam daftar 23 pemain saat Timnas Indonesia menghadapi Tiongkok pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak karena tidak ada indikasi cedera atau masalah non-teknis yang menimpanya.

Fakta bahwa Shayne Pattynama terpinggirkan juga tercermin dari beberapa laga sebelumnya. Dalam duel melawan Australia dan Bahrain, ia hanya duduk di bangku cadangan tanpa menit bermain. Bahkan saat menghadapi Arab Saudi, ia hanya diturunkan selama satu menit — sinyal kuat bahwa kepercayaan pelatih mulai luntur.

Calvin Verdonk dan Dean James Menggeser Posisi

Calvin Verdonk dan Dean James

Persaingan di posisi bek kiri Timnas saat ini sangat ketat. Calvin Verdonk tampil solid sejak debut dan langsung menjadi andalan di skema 3 bek yang digunakan Kluivert. Gaya bermainnya yang agresif dan efisien membuat posisinya sulit tergantikan.

Tak hanya itu, Dean James juga muncul sebagai pesaing kuat dengan performa apik di level klub. Di sisi lain, nama-nama seperti Pratama Arhan dan Yance Sayuri masih konsisten memberikan kontribusi saat dibutuhkan.

Performa Klub yang Tidak Konsisten Pengaruhi Nasibnya

Selain faktor internal tim, performa di level klub juga memengaruhi posisi Shayne di Timnas. Setelah tampil impresif di Viking FK (Norwegia), Pattynama memilih pindah ke KAS Eupen di Belgia. Sayangnya, keputusan itu belum membuahkan hasil maksimal. Ia jarang dimainkan dan kesulitan bersaing di level tertinggi.

Musim 2024/2025 memperlihatkan sedikit peningkatan performa, tetapi belum cukup kuat untuk menarik perhatian staf pelatih Timnas. Kini, Pattynama mencoba membuka lembaran baru bersama Buriram United di Liga Thailand, yang diharapkan bisa mengembalikan konsistensinya.

Harapan untuk Bangkit Kembali

Meski Shayne Pattynama terpinggirkan dari skuad inti saat ini, bukan berarti pintu Timnas tertutup sepenuhnya. Dengan usia yang masih 26 tahun, Shayne masih punya banyak waktu untuk kembali membuktikan diri. Kuncinya adalah tampil konsisten dan dominan di level klub.

Buriram United bisa jadi panggung pembuktian berikutnya. Jika mampu menunjukkan kualitas seperti saat di Viking FK, bukan tak mungkin Pattynama kembali jadi opsi utama di sayap kiri pertahanan Timnas Indonesia.


Kesimpulan

Shayne Pattynama terpinggirkan bukan karena satu alasan tunggal, melainkan kombinasi dari persaingan ketat, performa klub yang belum maksimal, serta keputusan taktis pelatih. Namun, dengan kerja keras dan motivasi tinggi, ia masih berpeluang membalikkan keadaan. Waktu akan menjawab apakah Pattynama akan kembali bersinar atau terus tertinggal dalam peta persaingan Timnas Indonesia.


Tagged:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *