Rayan Cherki Resmi Gabung Manchester City, Tegaskan Bukan Penerus De Bruyne dan Targetkan Ballon d’Or
Rayan Cherki akhirnya diperkenalkan sebagai pemain anyar Manchester City setelah menyelesaikan proses transfer dari Lyon dengan biaya mencapai €36,5 juta. Setelah resmi bergabung, gelandang muda asal Prancis itu langsung beradaptasi dengan tim barunya di kamp pelatihan yang berlangsung di Miami.
Sejak masa remajanya, Cherki telah menanamkan ambisi besar: memenangkan Liga Champions serta meraih status sebagai pemain terbaik dunia. Kini, bergabung dengan salah satu klub terbaik Eropa, ia yakin impiannya itu lebih dekat untuk dicapai.
Seiring kepergian Kevin De Bruyne ke Napoli, Manchester City membutuhkan sosok kreatif baru di lini tengah. Dalam konteks ini, kehadiran Cherki menjadi jawaban yang tepat atas kebutuhan tersebut. Ia menyatakan siap memikul tanggung jawab besar dan berkontribusi langsung bagi skuad asuhan Pep Guardiola.
Sebagai pemain berusia 21 tahun, Cherki merasa optimistis bisa membuka lembaran baru dalam karier profesionalnya. Terlebih lagi, dukungan penuh dari Pep Guardiola memperkuat keyakinannya untuk mewujudkan target-target ambisius yang ia tetapkan sejak lama.
Target Ballon d’Or: Ambisi Jelas Bersama The Citizens
Dalam kesempatan wawancara saat latihan di Miami, Cherki menjelaskan alasan utamanya memilih Manchester City sebagai klub tujuan. Ia menilai bahwa lingkungan kompetitif di City sangat mendukung pemain untuk mencapai prestasi puncak, termasuk meraih Ballon d’Or.
“Ketika saya melihat Rodri mampu bersaing dalam perebutan Ballon d’Or, saya menyadari bahwa di Manchester City, semua hal besar bisa terjadi,” ujar Cherki. “Karena itulah saya memilih bergabung.”
Sebelumnya, Cherki hampir menjadi penentu kemenangan timnas Prancis dalam final Nations League melawan Spanyol. Meski masuk sebagai pemain pengganti, aksi individunya nyaris membalikkan hasil pertandingan untuk Les Bleus.
Pengalaman tampil bersama tim nasional senior di level tertinggi memberinya kepercayaan diri ekstra. Oleh karena itu, ia merasa siap menghadapi persaingan dan tekanan tinggi di Premier League bersama The Citizens.
Tidak Khawatir Soal Gaya Main Guardiola
Meskipun beberapa pemain mengaku terkekang oleh sistem taktis Guardiola, Cherki justru memiliki pandangan berbeda. Ia menilai bahwa sang pelatih memberinya kebebasan untuk mengekspresikan kreativitasnya di atas lapangan.
“Pep menyampaikan langsung kepada saya bahwa ketika saya menguasai bola, saya bebas mengekspresikan diri,” jelas Cherki. “Ini sangat sesuai dengan gaya bermain saya karena kreativitas merupakan kekuatan utama saya.”
Selain itu, Guardiola tak membatasi posisi Cherki hanya sebagai gelandang serang tradisional. Justru sebaliknya, ia diberikan fleksibilitas peran yang memungkinkan eksplorasi maksimal dalam berbagai skema permainan.
“Saya hanya ingin bermain secara konsisten,” tambahnya. “Dengan sistem yang sudah terbangun, tujuan saya sama seperti Pep—memenangkan segalanya.”
Bukan Bayangan De Bruyne, Cherki Ingin Ukir Namanya Sendiri
Kehadiran Cherki di Etihad memang bertepatan dengan berakhirnya era Kevin De Bruyne, yang mencetak 119 assist dalam satu dekade bersama City dan menempati posisi kedua dalam sejarah Premier League. Namun, Cherki menolak anggapan bahwa dirinya datang sebagai pengganti langsung.
“Saya bukan Kevin De Bruyne—dia adalah legenda sejati Manchester City,” tegas Cherki. “Saya hadir bukan untuk menggantikan siapa pun, tapi untuk membantu tim mencapai tujuan-tujuan besar.”
Ia pun berkomitmen untuk meninggalkan jejaknya sendiri di klub ini. “Saya ingin menciptakan cerita saya sendiri, bukan meniru perjalanan orang lain,” lanjutnya.
Dengan jadwal kompetisi yang sangat padat, termasuk Piala Dunia Antarklub, Cherki menegaskan bahwa ia telah mempersiapkan diri secara maksimal. Ia bertekad memberikan dampak positif di setiap kesempatan yang diberikan, baik di level domestik maupun internasional.