Luka Modric Resmi Tinggalkan Real Madrid Setelah 13 Tahun, Siap Lanjut ke Milan
Setelah mengabdi selama lebih dari satu dekade, Luka Modric akhirnya resmi pamit dari Real Madrid. Melalui sebuah unggahan penuh emosi di media sosial, gelandang asal Kroasia itu menyampaikan salam perpisahan yang menyentuh hati seluruh penggemar Los Blancos.
Selama 13 tahun terakhir, Modric tidak hanya menjadi pilar penting di lini tengah, tetapi juga membangun identitasnya sebagai ikon klub. Dalam pesannya, ia menyebut Madrid sebagai “rumah abadi” dan menekankan bahwa perpisahan ini bukanlah akhir, melainkan sebuah jeda sebelum kemungkinan bertemu kembali. Sementara itu, proses kepindahannya ke AC Milan dikabarkan sudah memasuki tahap akhir.
Dari Keraguan Awal Menuju Status Legenda
Saat tiba di Santiago Bernabéu pada tahun 2012 dari Tottenham Hotspur, Modric sempat menerima banyak kritik. Bahkan, jajak pendapat Marca pernah menobatkannya sebagai rekrutan terburuk musim itu. Namun, ia menjawab semua keraguan tersebut dengan aksi nyata di lapangan.
Seiring waktu, Modric mengubah persepsi publik melalui penampilan dominannya. Tendangan jarak jauhnya di Old Trafford serta assist kunci untuk Sergio Ramos di final Liga Champions 2014 menjadi titik balik yang mencuri perhatian. Dari momen itu, ia terus menunjukkan kontribusi penting dalam perjalanan Real Madrid meraih berbagai trofi bergengsi, termasuk gelar Liga Champions ke-14 pada 2022.
Jejak Sejarah yang Abadi
Modric mengakhiri masa baktinya dengan catatan gemilang: 28 gelar resmi dan hampir 600 pertandingan. Ia kini tercatat sebagai pemain tersukses sepanjang sejarah klub, serta menjadi pencetak gol tertua dan pemain tertua yang pernah bermain untuk Real Madrid.
Selain itu, ia menempati posisi kedua dalam daftar pemain asing dengan penampilan terbanyak, hanya kalah dari Karim Benzema, dan berada di peringkat kesembilan dalam rekor penampilan sepanjang masa klub. Dalam unggahan Instagram-nya, Modric mengenang perjalanan panjangnya di Madrid—dari hari pertama hingga momen mengangkat enam trofi Liga Champions. “Tiga belas tahun di rumah ini. Rumahku selamanya. Bukan selamat tinggal, melainkan sampai jumpa lagi,” tulisnya.
Melangkah ke Babak Baru di Milan
Walaupun akan memasuki usia 40 tahun pada September mendatang, Modric tetap memilih untuk bersaing di level tertinggi. Ia dilaporkan telah menyetujui pemotongan gaji secara signifikan demi bergabung dengan AC Milan untuk musim 2025–2026.
Di San Siro, Modric diharapkan memegang peran sentral sebagai pemimpin di ruang ganti, sekaligus menjadi panutan bagi para pemain muda. Keputusannya untuk terus bermain menandakan bahwa sang maestro belum ingin menutup karier gemilangnya dalam waktu dekat. Dengan demikian, kepindahannya ke Milan bukan sekadar perpindahan klub, melainkan lanjutan dari warisan yang terus ia bangun.